Memperingati
hari sumpah pemuda ke -85 Majalah Prisma menyelenggarakan seminar sehari Bangga
Berbahasa Indonesia. Seminar ini didasari atas perkembangan bahasa Indonesia
yang mulai terkikis di era globalisasi. Seminar
bertema "Ekonomi Politik Bahasa Indonesia & Identitas Bangsa: Bangga
Berbahasa Indonesia" ini menghadirkan pembicara Rocky Gerung (FIB-UI),
Ignas kleden (KID), Daniel Dhakidae (Prisma) dan Gita Wirjawan (Menteri
Perdagangan RI) sebagai pembicara pembuka. Seminar diadakan di Auditorium Adhiyana, Wisma Antara,
Jakarta, Senin, (28/10).
Sebagai
pembicara pembuka, Gita menjelaskan untuk menjadikan peringatan Sumpah Pemuda
kali ini sebagai momentum membangun kesadaran untuk bangga berbahasa Indonesia.
''Karena itu, melalui sumpah pemuda ini, saya mengajak semua masyarakat untuk
memulai menggunakan bahasa Indonesia dengan benar,'' tutur Gita. Gita
menambahkan, sudah sepatutnya jika bangsa ini merasa bangga memiliki bahasa
Indonesia sebagai salah satu identitas nasional yang sangat penting.
Sangat
patut bila bangsa ini juga merasa bangga terhadap generasi muda di era
pergerakkan nasional yang dengan sadar dan visioner telah menetapkan bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan. ''Saat ini adalah tugas sejarah generasi
kita untuk mempertahankan warisan mereka itu sebagai sarana peneguh identitas
bangsa. Dalam mempertahankan eksistensi bahasa Indonesia itu, kita dituntut untuk
ikut memperkaya dan memperluas penggunaannya secara baik di berbagai bidang
kehidupan,'' jelas Gita.
Gita
mengemukakan, Bangsa Indonesia harus bisa sejajar dengan Bangsa lain untuk bisa
bersaing pada Era Globalisasi. Gita juga berharap pada masa mendatang, Bangsa
Indonesia diakui Dunia dan Bahasa Indonesia juga diakui sebagai Bahasa
Internasional, layaknya bahasa asing lain di Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). “Bahasa
Indonesia dan bahasa Asing dalam penggunaannya seharusnya dapat saling
melengkapi dan mendukung dalam menghadapi tantangan dunia, layaknya dua sisi
mata uang yang sama.
“Konteksnya jelas, bagaimana caranya
menjadikan Bahasa Indonesia bisa beragumentasi dan bernegosiasi bukan hanya
dalam konteks nasional, tetapi juga internasional,” ucap Gita. Hal
tersebut untuk mengingat, bahwa kebesaran bangsa Indonesia ini sudah jauh
lebih besar. Unsur, ekonomi, dan lainnya bisa nyambung dengan Bahasa Indonesia.
Poinnya adalah bagaimana menjadikan Bahasa Indonesia bisa
menjadi Lingua Franca di Asia Tenggara,
layaknya di PBB dengan lima bahasa resmi yang terdaftar. Gita mengajak ,agar
bekerja sama untuk bisa mewujudkan kepentingan Bangsa Indonesia yaitu
menjadikan Bahasa Indonesia diakui sebagai Bahasa Internasional, layaknya
bahasa asing lain di PBB.
Bahasa sebagai Proses Berpikir dan Proses Menjadi Bangsa
"Tak
terasa pada tahun ini Sumpah Pemuda telah memasuki usia ke 85 tahun. Dapat
diartikan seumur itulah kita telah ‘menjadi’ Indonesia,'' ujar Daniel Dhakidae,
mantan Pemimpin Redaksi Harian Kompas.
Ia melanjutkan bahwa bila dianalisis, salah satu konstruksi keindonesiaan yang
ditemukan dan dibangun angkatan 1928 adalah bahasa Indonesia. "Namun sayangnya kini sebagian besar
dari kita menganggap bahasa Indonesia sebagai sesuatu yang natural. Sesuatu yang
given (sudah ada sejak dulu dan
tumbuh secara alamiah-Red). Sehingga penghormatan kita pada penggunaan bahasa
Indonesia yang benar tidak lagi disikapi secara serius," papar Daniel.
Namun,
Banyak orang seringkali "membunuh" bahasa Indonesia agar tampak
canggih, intelek, unik, ataupun mengonstruksinya menjadi sebuah identitas
kelompok tertentu yang semuanya mengaburkan identitas bahasa Indonesia.
Menanggapi hal tersebut Rocky Gerung mengatakan, “Bahasa bukan hanya proses
menjadi sebuah bangsa.” Tapi, lanjut Rocky, bahasa adalah proses berpikir. “Pada
dasarnya, bahasa itu ada untuk menyampaikan buah pikiran manusia. Bila dalam
hal berbahasa saja kita kacau, sudah sangat jelas bagaimana kacaunya pikiran
kita,” Seloroh dosen Filsafat Universitas Indonesia.
Padahal
angkatan 1928 menyadari sepenuhnya bahwa pembentukan Indonesia tidak mungkin
dapat dilakukan tanpa mengikutsertakan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia
merupakan salah satu elemen penting dari konsepsi keindonesiaan konsepsi kita
sebagai sebuah bangsa yang merupakan buah pemikiran dari pemuda kala itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar