Kamis, 08 Maret 2012

VENEZUELA PUNYA REVOLUSI. INDONESIA ?

-->
Negara yang kaya akan sumber minyak akan terus dihantui oleh Amerika – Hugo R Chavez
Siapa yang tak kenal dengan Hugo Rafael Chavez Frias ? Pemimpin sebuah negara di kawasan benua Amerika yang menentang neo-liberalis ala Amerika. Hugo memimpin Venezuela sejak pemilu tahun 1998 di negara tersebut. Sebelum pemilu tahun 1998 di Venezuela rakyat kecil tidak berhak mempunyai hak suara saat pemilu berlangsung.
Saat kampanye pemilihan presiden, Hugo menjanjikan kepada rakyat kecil untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan poltik negaranya. Hugo merangkul semua kalangan bawah seperti petani, buruh kecil dan para gelandangan. Hugo merasa miris karena Venezuela merupakan salah satu negara penghasil minyak terbesar di dunia tetapi banayak rakyatnya yang masih miskin dan tak mempunyai tanah.
Saat terpilih menjadi presiden, Hugo memanfaatkan media sebagai cara untuk tetap menjalin komunikasi kepada rakyatnya dengan cara membuat program di stasiun televisi pemerintah. Setiap mingggu Hugo menerima telepon pengaduan atau bahkan keluhan dari rakyatnya tetapi, ia tidak merasa terbebani karena Hugo menganggap rakyatlah yang telah memilihnya dan ia bertanggung jawab atas itu.
3 tahun memimpin tidak mengalami kemajuan berarti di bidang ekonomi terutama sektor minyak. Hal ini dikarenakan kilang minyak yang digunakan untuk mengebor minyak dari bumi Venezuela berasal dari Amerika. Hugo mengambil sikap yang berani dengan menasionalisasikan perusahaan minyak asing dan mengurangi ekspor minyak ke Amerika. Alhasil, Amerika panik dengan kondisi tersebut dan menuduh bahwa Hugo telah melakukan kebohongan selama memerintah  Venezuela yakni korupsi.
Peristiwa nine eleven yang merubuhkan menara kembar WTC di Amerika, ditanggapi oleh Amerika dengan membom Afganistan yang menimbulkan banyak korban sipil. Hal ini disikapi oleh Hugo Chavez sebagai kejahatan perang. Hugo berpendapat teror jangan dibalas dengan teror terlebih jika sampai menimbulkan korban sipil. Situasi ini dimanfaatkan oleh kubu oposisi pemerintah dengan melakukan pemberitaan palsu yaitu, korupsi Hugo dan sikap Hugo yang dianggap mendukung terorisme melalui televisi swasta di negara tersebut. Tak cukup sampai disitu pemimpin oposisi,Carmona diundang ke gedung putih membahas kisruh ekonomi Venezuela. Siaran televisi swasta tersebut berhasil mempengaruhi rakyat Venezuela khususnya para pengusaha.
Seruan televisi swasta untuk melakukan demonstrasi besar-besaran di depan istana presiden itu berhasil dan mendapatkan perlawanan dari kubu pro Hugo Chavez, yang kemudian terjadi clash hingga merenggut 10 korban jiwa. Rakyat anti Hugo sangat marah dan memaksa Hugo untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Komandan militer yang seharusnya menjaga Hugo pun membelot dan akan melakukan pengunduran Hugo secara paksa yang lazim disebut kup atau kudeta.
Suasana sangat genting, Hugo tetap tidak ingin mengundurkan diri dan ia pun di asingkan. 12 april 2002, terciptalah pemerintahan baru yang dipimpin oleh Carmona dan merevisi semua kebijakan-kebijakn Hugo. Tak semuanya berlangsung mulus karena pendukung Hugo melakukan perlawanan dan disikapi secara represif oleh militer. 14 april 2002 pendukung Hugo menuntut pemerintah mundur dan mengembalikan Hugo sebagai presiden dengan semangat “ Hugo adalah teman kita”. Mereka melakukan demonstrasi besar-besaran yang membuat suasana menjadi chaos hingga akhirnya Carmona kabur dan akhirnya Hugo kembali menjadi presiden. Hugo dan pendukungnya yakin bahwa CIA berada dibalik kudeta.
Keteladanan Hugo Chavez
Terlihat sikap seorang negarawan yang besar dari Hugo dengan bersedia mendengar keluh kesah rakyatnya,seorang revolusioner yang mampu menasionalisasi perusahaan asing untuk dikelola rakyatnya sendiri. Ketika ia kembali menjadi presiden setelah kudeta. Ia menolak telah membuat sejarah dan ia berkata “ rakyatlah yang membuat sejarahnya”. Selain itu ia seorang demokratis dengan tetap mengizinkan adanya kubu oposisi. Lau telhatlah peran sentral dari media terbukti dari masing-masing kubu saling memanfaatkan media untuk menarik simpati dari publik.
Negara dengan sumber daya alam yang kaya akan menjadi mangsa untuk negara adikuasa seperti amerika Serikat dengan pelbagai cara untuk menguasai sumber daya alam negara kaya tersebut. Contoh yang paling nyata dan masih cukup diingat ialah penggulingan Moammar khadafi dari Libya dengan alasan bahwa Khadafi dianggap tidak demokratis dan seorang diktator ia dilenyapkan tapi apa yang terjadi sekarang Libya? Negara itu kebingungan mencari sosok pemimpin ( Kompas,7 Maret 2012).
Lalu bagaimana dengan Indonesia ? Bukan tak mungkin Indonesia dapat mewujudkan cita-cita negara dalam preumble konstitusi alinea ke- 4 maupun dalam konstitusi pasal 33. Jika kita mempunyai sosok pemimpin seperti Hugo Chavez dan Kekompakan rakyatnya yang berubah menjadi aksi massa yang mengerikan. “ rakyat bersatu tak terkalahkan ! “

Tidak ada komentar:

Posting Komentar