Rencana pemerintah untuk menaikkkan
harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi per 1 april. Pemerintah akan menaikan
harga BBM sebesar 1500 menjadi 6000 dengan alasan harga minyak dunia sudah
sangat mahal yakni dikisaran US$125/barel.“ menuai reaksi negatif dari pelbagai
kalangan masyarakat.” Dengan bensin yang harganya 4500 saja, untuk memcukupi
kebutuhan sehari-hari saja sulit apalagi kalo BBM naik, pasti semua harga akan
naik,” tutur Adi,sopir bajaj di depan UNJ.
Rencana ini pun dianggap keliru oleh
pelbagai kalangan masyarakat, tak terkecuali mahasiswa. Ini terlihat dengan
banyaknya aksi demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM yang dilakukan pelbagai
organisasi selama bulan maret. Aksi penolakan mahasiswa terhadap rencana
kenaikan bahan bakar minyak (BBM) terjadi diseluruh Indonesia. Namun, yang
diliput oleh media mainstream hanya aksi yang berujung bentrok saja.
Demonstrasi tidak hanya dilakukan di institusi pemerintahan tetapi juga
dilakukan di institusi pendidikan yakni kampus.
Kali ini (29/3), sekitar 50 mahasiswa Fakultas ilmu Sosial (FIS) dan fakultas teknik (FT) dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa Univesitas Negeri Jakarta ( KBM-UNJ) menggelar aksi unjuk rasa dari dalam kampus,mengelilingi semua gedung fakultas dan melakukan long march ke by pass rawamangun.
Kali ini (29/3), sekitar 50 mahasiswa Fakultas ilmu Sosial (FIS) dan fakultas teknik (FT) dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa Univesitas Negeri Jakarta ( KBM-UNJ) menggelar aksi unjuk rasa dari dalam kampus,mengelilingi semua gedung fakultas dan melakukan long march ke by pass rawamangun.
Dalam aksinya, mereka menolak kebijakan pemerintah yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 April mendatang. Serta mereka juga ingin menggalang dukungan aksi ini dengan meminta mahasiswa maupun warga meletakkan tanda tangannya disebuah spanduk, sebagai bentuk penolakan kepada rencana pemerintah .
Kendati begitu aksi ini tidak sempat memacetkan arus ruas jalan arah Rawamangun menuju perempatan Pramuka. “Kami ingin mengembalikan citra baik aksi mahasiswa tanpa mengganggu ketertiban umum,” kata Reza,mahasiswa p.ips 2010
"Ya, kami menolak tegas rencana kenaikan harga BBM, makanya kami turun ke jalan untuk menggelar aksi unjuk rasa disini, jauh dari itu ami juga menutut pendidikan murah dan berkualitas " ujar koordinator aksi,Fiqih Nurdiansah
Dalam aksinya, massa KBM-UNJ ni juga menuntut pada pemerintah agar melakukan reforma agraria sejati, nasionalisasi aset perusahaan milik asing yang mengolah semua sumber daya alam di Indonesia. Karena, selama ini pemerintahan telah melakukan kejahatan HAM berat yaitu pelanggaran terhadap konstitusi pasal 33 ayat 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar